Berikut 6 kiat praktis keamanan siber untuk membantu Anda melindungi diri dari “tipuan” yang mengintai di dunia digital.
Marketing.co.id – Berita Digital | Saat memasuki 2024, ancaman siber menjadi lebih canggih dan meluas daripada sebelumnya. Ini membuat setiap individu maupun perusahaan khawatir tentang keamanannya di ranah digital. Secara global, kejahatan siber telah meningkat hingga 75%.
Seiring berkembangnya teknologi, metode yang digunakan penjahat siber pun kian canggih. Mereka menggunakan AI, social engineering, kerentanan IoT, dan penipuan suara untuk mengekspoitasi kelemahan dalam sistem. Ini membuat keamanan siber menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Cara melindungi diri dari ancaman siber
Berikut adalah ancaman siber yang menghantui lanskap digital sepanjang 2024, dan bagaimana cara melindungi diri dari ancaman tersebut.
Serangan berbasis AI: Hantu Baru dalam Mesin
Selain telah mengubah dunia keamanan siber semakin canggih, kecerdasan buatan (AI) juga semakin memudahkan para penjahat melancarkan serangannya. Malware yang digerakkan oleh AI dapat belajar dan beradaptasi, mengidentifikasi kelemahan sistem, dan menghindari deteksi.
Dengan machine learning, para peretas dapat menyesuaikan serangan seperti spear phishing email yang meniru kontak terpercaya atau menggunakan teknologi deepfake untuk meniru suara atau gambar. Sehingga, serangan tersebut jauh lebih sulit dideteksi. Tidak seperti malware yang dapat dideteksi seperti di masa lalu, serangan ini dapat “berpikir” untuk menghindari langkah-langkah keamanan. Sehingga, menciptakan lanskap ancaman yang sangat dinamis dan terus berkembang.
Serangan Amplifikasi: Perangkat IoT sebagai Host yang Tidak Sadar
Internet of Things (IoT) merupakan bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari, mulai dari TV pintar hingga kamera keamanan rumah. Namun, perangkat yang terhubung ini juga dapat menjadi pintu gerbang bagi para peretas untuk mengeksploitasi sistem yang rentan. Pada 2024, kerentanan pada perangkat IoT memicu serangan amplifikasi, di mana peretas dapat memperoleh akses tidak sah ke ribuan perangkat.
Perangkat seperti kamera, router, dan peralatan pintar lainnya telah ditemukan memiliki kelemahan yang dapat dieksploitasi, memungkinkan peretas membajaknya untuk pengawasan atau mendapatkan akses ke jaringan yang lebih besar. Karena, semakin banyak perangkat IoT ada di mana-mana, perangkat tersebut berubah dari kenyamanan menjadi risiko keamanan siber yang signifikan.
Eksploitasi Media Sosial: Kutukan Digital yang Tak Terlihat
Sama seperti dalam cerita rakyat yang menawarkan pandangan sekilas ke dunia tersembunyi, profil media sosial berfungsi sebagai jendela ke kehidupan pribadi kita. Penjahat dunia maya semakin banyak mengambil informasi pribadi dari media sosial untuk membuat “berkas digital” terperinci tentang individu, yang dapat mereka gunakan untuk berbagai tujuan jahat.
Data ini sering kali mengungkapkan detail yang pribadi, sehingga memudahkan penyerang meluncurkan kampanye phishing yang ditargetkan, menyamar sebagai individu, atau bahkan memeras mereka. Karena, kita terus berbagi lebih banyak tentang diri kita sendiri secara daring, penting untuk menyadari seberapa banyak data pribadi yang tersedia untuk dieksploitasi— serta risiko yang ditimbulkannya jika jatuh ke tangan yang salah.
Penipuan Suara dan “Panggilan Palsu”: Trik Baru dalam Penipuan Dunia Maya
Panggilan telepon palsu bukanlah hal baru, tetapi pada 2024, panggilan telepon tersebut berubah menjadi lebih jahat dengan maraknya penipuan berbasis suara. Dengan menggunakan malware Android yang canggih, penjahat dunia maya kini dapat meniru suara dari lembaga terpercaya—seperti suara dari bank atau agen dukungan teknis—sehingga sulit membedakan antara panggilan telepon asli dan palsu.
Panggilan telepon palsu ini mengandalkan kepercayaan sosial yang sudah terjalin, dengan penyerang mendapatkan akses ke informasi pribadi yang sensitif melalui manipulasi. Bentuk penipuan ini dapat menyebabkan pencurian identitas, kerugian finansial, atau bahkan pelanggaran data, sehingga penting bagi konsumen untuk memeriksa ulang setiap komunikasi yang tidak diminta sebelum menanggapi.
Data Lokasi dan Aplikasi Kencan: Sebuah Kisah Horor Digital
Seiring dengan semakin banyaknya orang yang beralih ke kencan daring, banyak yang tidak menyadari risiko privasi yang terkait dengan berbagi informasi lokasi pribadi. Penelitian telah mengungkapkan bahwa aplikasi kencan dapat secara tidak sengaja mengungkap keberadaan pengguna secara langsung, sehingga menimbulkan masalah keamanan yang signifikan.
Misalnya, fitur pelacakan lokasi, yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mencocokkan individu berdasarkan kedekatan, juga dapat membuat pengguna rentan terhadap penguntitan atau cyberstalking. Meskipun aplikasi kencan bertujuan untuk membina hubungan, aplikasi tersebut secara tidak sengaja dapat membuka pintu bagi pertemuan yang berbahaya, baik daring maupun luring. Oleh karenanya, sangat penting bagi pengguna untuk menyesuaikan pengaturan privasi dan memperhatikan seberapa banyak informasi pribadi yang mereka bagikan, terutama di awal hubungan.
Cara Melindungi Diri dari Ancaman Digital
Serangan siber bisa terjadi kapan saja. Berikut beberapa kiat praktis keamanan siber untuk membantu Anda melindungi diri dari “tipuan” yang mengintai di dunia digital:
Verifikasi Identitas Penelepon
Jika Anda menerima panggilan yang tidak diinginkan dari bank atau lembaga tepercaya lainnya, pastikan untuk memverifikasi keabsahannya terlebih dahulu sebelum membagikan informasi pribadi.
Amankan Perangkat IoT Anda
Ubah kata sandi default pada semua perangkat IoT, perbarui firmware secara berkala, dan batasi akses hanya kepada pengguna-pengguna tepercaya. Ini akan meminimalkan risiko pembajakan.
Tinjau Pengaturan Privasi Media Sosial
Luangkan waktu untuk menyesuaikan pengaturan privasi guna mengontrol siapa saja yang dapat mengakses data Anda. Batasi jumlah informasi pribadi yang tersedia untuk umum, terutama data lokasi.
Tetap Terinformasi tentang Tren Keamanan Siber
Dengan terus munculnya ancaman siber baru, tetap terinformasi tentang metode serangan terbaru adalah salah satu pertahanan terbaik.
Evaluasi Kebutuhan Konektivitas Jaringan
Pertimbangkan apakah setiap perangkat di rumah atau kantor benar-benar perlu terhubung ke internet. Koneksi yang tidak diperlukan hanya akan menciptakan lebih banyak kerentanan.
Perbarui Keamanan Secara Berkala
Perbarui semua perangkat lunak atau sistem operasi, terutama perangkat IoT, yang sering diabaikan dengan memasang patch. Patch adalah pembaruan kecil yang bertujuan untuk memperbaiki bug, kerentanan keamanan, atau meningkatkan kinerja perangkat lunak. Patching secara berkala adalah salahs atu praktik terbaik untuk menjaga keamanan sistem IT.
Seiring perkembangan teknologi, ancaman digital pun semakin canggih. Bersikaplah proaktif, tetap waspada, dapatkan informasi terkini, dan lindungi dunia digital Anda. karena, dalam lanskap yang serba terhubung saat ini, ancaman yang paling menakutkan tidak selalu dapat Anda ketahui.