Loyalitas Rendah, 52% Konsumen Indonesia Tertarik Mengenal Brand Baru

harbolnas 2016 belanja onlineMarketing.co.id – Berita Marketing | Konsumen Indonesia selalu menantikan festival-festival belanja online seperti 10.10, 11.11 dan 12.12, atau juga yang dikenal sebagai Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional). The Trade Desk merilis Laporan Tren Festival Belanja Online di Indonesia 2021, yang mengemukakan bagaimana lebih dari setengah konsumen Indonesia (52%) tertarik untuk mengenal brand-brand baru selama festival belanja online berlangsung.

Riset tersebut mengungkapkan 8 dari 10 (82%) konsumen Indonesia mulai berbelanja secara online setidaknya satu kali per bulan, bahkan 1 dari 4 konsumen berbelanja secara online beberapa kali dalam seminggu atau lebih. The Trade Desk juga menemukan dua kepribadian pembelanja online yang tercermin dalam riset ini yaitu pembelanja ‘terencana’ dan ‘impulsif’. Hampir 2 dari 3 (64%) pembelanja online aktif menggambarkan diri mereka sebagai pembelanja ‘terencana’ di mana mereka sudah merencanakan dan mempelajari apa yang akan dibelanjakan sebelum berbelanja.

Namun, selama festival belanja online, beberapa dari pembelanja ‘terencana’ ini menjadi impulsif, di mana hal ini tercermin dari peningkatan proporsi pembelanja ‘impulsif’ sebesar hampir dua kali lipat. Faktanya, 42% dari pembelanja ‘terencana’ mengaku berbelanja lebih banyak selama festival belanja online, memberikan peluang bagi pemasar untuk mengembangkan strategi yang dapat menjangkau dan memengaruhi para pembelanja tersebut.

Riset ini juga menunjukkan bahwa orang Indonesia cenderung memiliki sifat brand switchers (mudah beralih ke brand lain), dengan 2 dari 5 (44%) orang Indonesia cenderung tidak menghiraukan atau bersifat netral terhadap brand yang mereka gunakan saat ini. Selain itu, lebih dari setengah (52%) konsumen tertarik untuk mempelajari tentang brand baru saat festival belanja online. Meskipun data menunjukkan rendahnya loyalitas brand di antara pembelanja di Indonesia, namun pemasar memiliki kesempatan untuk berinvestasi lebih  dalam mendorong tingkat brand awareness (kesadaran merek), pertimbangan konsumen dan impresinya terhadap brand.

Florencia Eka, Country Manager The Trade Desk di Indonesia, mengatakan, festival belanja online menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi pemasar. Dengan satu dari dua konsumen tertarik untuk mempelajari brand baru, maka pemasar modern harus menjalani strategi pemasaran secara menyeluruh dan fokus dalam mendorong unsur fundamental dari brand untuk mempertahankan pelanggan dengan tingkat loyalitas yang rendah. Secara bersamaan, pemasar yang konsisten berinvestasi untuk meningkatkan brand awareness berkesempatan untuk merebut pelanggan baru dari kompetitor.

Selain itu, brand yang berulang kali berhasil menjangkau konsumen dalam perjalanan pembeliannya lebih cenderung memengaruhi secara positif para pembeli ‘terencana’ yang sudah mempersiapkan belanjaan jauh sebelum festival belanja online berlangsung. Brand yang mulai konsisten dalam melakukan pendekatan juga akan meningkatkan kesempatan mereka untuk menangkap lebih banyak pembelanja ‘impulsif’ selama periode ini.

Riset ini juga menyoroti pentingnya platform over-the-top (OTT) sebagai saluran untuk mendorong brand awareness. Dalam lima bulan terakhir, jumlah orang Indonesia yang mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan waktu untuk mengonsumsi konten OTT meningkat sebesar 12%. Dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang mengonsumsi TV dan film secara online, tidak heran jika hampir setengah (48%) dari pembelanja online aktif yang diungkapkan pada riset ini sering terpengaruh oleh penawaran dan promosi dari iklan yang tayang di platform OTT. The Trade Desk baru-baru ini meluncurkan platform belanja iklan terbaru bernama Solimar untuk membantu pemasar modern mengoptimalkan momen berharga ini.

Dirancang untuk menjawab pertumbuhan pasar digital yang sangat pesat, Solimar mengatasi permasalahan utama bagi pemasar saat ini, termasuk onboarding data pihak pertama secara aman; kebutuhan untuk menghubungkan kinerja pemasaran dan brand yang bertujuan untuk mengembangkan bisnis dan ekosistem media digital cross-channel (lintas saluran) yang semakin maju, termasuk industri OTT yang berkembang dengan pesat.

Untuk menambahkan bagaimana Solimar dapat  memberikan nilai  lebih bagi pemasar di Indonesia, Florencia mengatakan, “Seiring dengan percepatan belanja digital yang dilakukan oleh pemasar di Indonesia, opsi iklan berbasis data semakin diminati. Dengan kekuatan teknologi AI yang canggih, Solimar memungkinkan pemasar untuk mengoptimalkan kinerja di seluruh kanal periklanan digital.”

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.