Mulai dari AI, security, hingga transformasi customer experience, Gartner ungkap 5 tren teknologi 2026
Marketing.co.id – Berita Digital | Lembaga riset Gartner baru saja mengumumkan tren teknologi utama untuk tahun 2026. Hasilnya menunjukkan bahwa tahun depan akan menjadi titik balik penting bagi perusahaan yang ingin memperkuat customer experience (CX) melalui inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
5 Tren Teknologi 2026
Dikutip dari CXTodaycom, berikut 5 tren teknologi teratas 2026, yang harus Anda tahu.
1. AI Security Jadi Prioritas
Dengan semakin banyaknya interaksi pelanggan yang melibatkan data sensitif, keamanan kini menjadi fokus utama dalam transformasi digital. Gartner memprediksi bahwa lebih dari 50% perusahaan akan mengadopsi platform keamanan AI untuk melindungi aset dan aktivitas AI mereka pada tahun 2028.
Baca Juga: Kenapa CX Jadi Diferensiasi Utama Tahun 2025?
Platform keamanan ini memungkinkan CIO dan pemimpin CX menetapkan kebijakan penggunaan AI, memantau aktivitas sistem, serta memasang guardrails atau pagar pengaman digital agar AI tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
“Platform AI security akan menjadi fondasi baru dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan keberlanjutan bisnis,” tulis laporan Gartner.
2. Era Baru Pengembangan Aplikasi
Salah satu tren paling revolusioner adalah munculnya AI-Native Development Platforms, yakni sistem yang memanfaatkan Generative AI untuk membantu organisasi membangun aplikasi dengan lebih cepat, efisien, dan aman.
Dengan bantuan AI co-pilot, para pemimpin CX dan tim non-teknis kini dapat membuat aplikasi sendiri tanpa keahlian coding, mulai dari otomasi alur kerja hingga pembuatan dasbor analitik.
Baca Juga: CX, Strategi Profitabilitas Bisnis yang Sering Diabaikan
Gartner memprediksi bahwa pada 2030, 8 dari 10 organisasi akan mengurangi jumlah tim software engineer karena sebagian besar proses pengembangan akan dikerjakan secara kolaboratif antara manusia dan AI.
3. Engineers Turun Langsung ke Lapangan
Gartner mengenalkan istilah baru, yaitu forward-deployed engineers atau insinyur yang ditempatkan langsung di dalam unit bisnis untuk bekerja sama dengan ahli domain. Tujuan dari kolaborasi ini adalah mempercepat pembuatan aplikasi yang relevan dengan kebutuhan bisnis, tanpa bergantung penuh pada tim IT pusat.
Pendekatan ini menciptakan inovasi yang lebih dekat dengan pelanggan dan membuka peluang bagi perusahaan untuk menyesuaikan solusi secara real-time.
4. CX Leader Jadi Pembuat Solusi Sendiri
Transformasi ini membawa perubahan besar bagi para pemimpin customer experience (CX Leaders). Mereka kini dapat merancang solusi AI secara mandiri, mulai dari workflow automation, chatbot, hingga agent-assist tools, untuk meningkatkan produktivitas dan personalisasi layanan pelanggan.
Dengan dukungan AI, perusahaan bisa memangkas waktu pengembangan dan mempercepat implementasi inovasi CX tanpa menunggu proses IT tradisional.
5. Kecepatan Inovasi Jadi Pembeda
Paulamn, salah satu analis utama Gartner menegaskan bahwa perbedaan utama tahun ini adalah kecepatan perubahan teknologi.
“Tren-tren ini bukan sekadar pergeseran teknologi; ini adalah pemicu transformasi bisnis. Kami melihat lebih banyak inovasi muncul dalam satu tahun terakhir ini dibandingkan dekade sebelumnya. Perusahaan yang bertindak sekarang tidak hanya akan mampu menghadapi volatilitas, tapi juga membentuk industrinya selama beberapa dekade ke depan,” katanya.
Baca Juga: 7 Cara Mengelola Customer Experience dengan Efektif
Prediksi Gartner menegaskan bahwa AI bukan lagi masa depan, tapi masa kini. Perusahaan yang berani mengintegrasikan AI security, AI-native development, dan kolaborasi lintas fungsi sejak dini akan berada di garis depan dalam menciptakan customer experience yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.


