5 Tips Memperluas Bisnis Kelontong Online

Marketing.co.id – Berita UMKM | Tidak dapat dipungkiri bahwa krisis Covid-19 telah mendorong lonjakan tren belanja bahan pangan secara daring (online) di seluruh Indonesia. Sebelumnya, tren belanja online terbatas pada keperluan pakaian dan gadget. Namun sekarang permintaan meluas untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Masyarakat, khususnya di kota metropolitan, makin gandrung membeli makanan berikut bahan makanan secara online sejak pandemi merebak.

Dalam survei terbarunya, McKinsey & Co menemukan bahwa konsumen Indonesia berencana untuk berbelanja online lebih sering untuk sebagian besar kategori, terutama bahan makanan yang termasuk dalam kebutuhan pokok rumah tangga[1]. Laporan ini terbukti tepat, karena infrastruktur teknologi dan logistik di Indonesia telah mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan Covid-19 mendorong tren ini selangkah lebih maju.

Sarah Humaira, VP and Head of Marketing  Zilingo mengatakan, sebagai salah satu pemain di industri B2B di Indonesia, Zilingo Trade berharap dapat memberi arahan kepada bisnis di bidang FMCG dan Online Grocery untuk membantu mereka memasarkan produk dengan lebih baik serta mendukung proses pengadaan mereka untuk memenuhi permintaan belanja bahan makanan online yang meningkat.

Baca juga: Kilas Balik Tren Belanja Online 2019

“Sebagai penyedia solusi bisnis satu atap, Zilingo Trade telah membantu menyediakan akses ke merek dan bisnis untuk membantu mereka berkembang lebih baik, khususnya di tengah kenormalan baru,” tuturnya.

Terkait dengan tren tersebut, Sarah membagikan beberapa kiat untuk para pelaku bisnis kelontong mengembangkan bisnisnya dalam menghadapi permintaan konsumen.

Pikat Pelanggan Baru dan Pertahankan Pelanggan dengan Promo

Salah satu profil pelanggan yang secara aktif terlibat dalam belanja bahan makanan secara online adalah ibu rumah tangga – dan mereka sangat tertarik dengan promosi yang ada. Bahkan, salah satu daya tarik utama belanja bahan makanan online untuk ibu rumah tangga Indonesia selain permintaan akan produk berkualitas adalah kreativitas promosi yang ditawarkan, seperti pengiriman gratis, paket bundling, dan diskon.

Belanja online
Belanja online melalui smartphone tetap perlu hati-jati

Pahami Lokasi Target Pasar

Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Deloitte menunjukkan, bahwa penetrasi tren belanja bahan makanan online di Indonesia masih terbatas pada kota-kota besar, terutama daerah metropolitan seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, dan Medan[2]. Karena gaya hidup penduduk urban yang sibuk, pengalaman berbelanja online yang praktis dan nyaman terbukti menjadi peluang bisnis yang baik.

“Jika Anda ingin membuka bisnis makanan atau minuman online, Anda dapat berkonsentrasi di kota-kota besar terlebih dahulu. Setelah bisnis Anda mendapat respons yang baik, Anda dapat mempertimbangkan untuk berekspansi ke area lain,” kata Sarah.

Baca juga: Jika Sales Masih Jauh dari Target

Jaminan Mutu dan Kualitas

Jangan sampai Anda kehilangan kepercayaan pelanggan Anda dengan menjual barang berkualitas rendah secara online, khususnya barang-barang yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari, di mana pelanggan mengharapkan kualitas terbaik untuk rumah tangga mereka dan sering kali tidak memeriksa produk sebelum membeli. Pelanggan yang membeli produk untuk barang-barang harian dan keperluan rumah tangga akan jauh lebih setia jika Anda selalu berusaha untuk menjaga kualitas produk.

Sesuaikan Penawaran Bisnis dengan Kebutuhan Konsumen

Menurut survei Deloitte yang sama, kesadaran kesehatan telah meningkat di pasar Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan rumah tangga lebih dari tujuh juta rupiah di kota-kota tertentu seperti Jakarta dan Surabaya[3].

“Kesadaran kesehatan konsumen mempengaruhi perilaku mereka dalam memilih produk bahan makanan ini sangat relevan sejak wabah Covid-19 hadir di dunia, di mana kekebalan dan imunitas tubuh penting untuk dimiliki oleh semua orang. Oleh karena itu, ada kesempatan besar bagi bisnis Anda untuk menawarkan makanan dan minuman yang sehat dengan lini produk yang dapat disesuaikan, seperti produk herbal, organik, rendah kalori, dan bebas gluten,” jelas Sarah.

Menawarkan Ragam Pilihan Produk

Salah satu alasan utama meningkatnya tren belanja online di Indonesia adalah karena pembeli dapat secara terbuka membandingkan harga, kualitas, layanan, dan promosi di antara berbagai penjual. Hal ini dikarenakan platform online memungkinkan rantai pasokan grosir dan persaingan antara penjual menjadi lebih jujur dan transparan, ini memungkinkan konsumen untuk memilih produk yang memiliki nilai terbaik.

“Di platform kami, berbagai penjual makanan dan minuman terpercaya dapat bersaing secara sehat, mulai dari UMKM hingga merek FMCG besar seperti Mayora dan Grup OT. Dengan demikian, manfaat maksimal dapat dirasakan langsung oleh calon pembeli dan penjual,” tutup Sarah.

Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

[1] McKinsey&Company, “Survey: Indonesian Consumer Sentiment during the Coronavirus Crisis”, diakses dari: https://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-insights/survey-indonesian-consumer-sentiment-during-the-coronavirus-crisis

[2] Deloitte, “Deloitte Consumer Insights: Dawn of the Digital Age in Indonesia”, diakses dari: https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/sg/Documents/consumer-business/sea-cb-indonesia-consumer-insights-2020.pdf

[3] Deloitte, “Deloitte Consumer Insights: Dawn of the Digital Age in Indonesia”, diakses dari: https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/sg/Documents/consumer-business/sea-cb-indonesia-consumer-insights-2020.pdf

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.