5 Tips Aman dan Praktis Manfaatkan Gen AI di Lingkungan Bisnis

0
Marketing, Tools AI, Innovation, UMKM, WhatsApp Business API, UMKM, CANVA, ChatGPT, TIKTOK Ads AI, Mekari Jurnal
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Generative AI, atau Gen AI adalah adalah kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan teks, gambar, dan bahkan video dari data yang diterimanya. Sebab itu, dunia bisnis tertarik untuk menggunakan Gen AI untuk meramu berbagai bahan, seperti laporan keuangan, yang dibutuhkan untuk pengoperasian bisnis.Belajar dari lonjakan 890% Gen AI di Asia Pasifik, begini tips aman memanfaatkan Gen AI untuk bisnis

Marketing.co.id – Berita Digital | Adopsi Generative AI (GenAI) tengah melonjak pesat. Menurut laporan terbaru State of Generative AI 2025 dari Palo Alto Networks, lalu lintas penggunaan Gen AI meningkat sebesar 890% selama tahun 2024. Kasawan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, menjadi salah satu pusat pertumbuhan tercepat. Di balik peluang produktivitas yang besar, muncul pula tantangan baru, yaitu kebocoran data, shadow AI, hingga serangan siber berbasis AI.

Agar transformasi digital berjalan aman dan optimal, berikut lima tips praktis untuk memanfaatkan Gen AI secara cerdas dan aman di lingkungan bisnis:

Pahami dan Petakan Penggunaan AI di Perusahaan Anda

Banyak organisasi tidak menyadari bahwa karyawan mereka telah menggunakan puluhan aplikasi AI tanpa sepengetahuan tim IT. Ini yang disebut shadow AI. Berdasarkan laporan, rata-rata perusahaan kini menggunakan 66 aplikasi GenAI, dan 10% di antaranya tergolong berisiko tinggi.

Tips: Lakukan audit rutin terhadap aplikasi AI yang digunakan, dan gunakan alat pemantau jaringan untuk mendeteksi lalu lintas GenAI secara real time.

Terapkan Access Control dan Batasan Penggunaan

Tidak semua karyawan perlu mengakses seluruh fitur AI. Tanpa pengaturan hak akses, risiko eksfiltrasi data meningkat signifikan.

Tips: Terapkan role-based access control (RBAC) untuk membatasi akses berdasarkan jabatan atau fungsi. Kemudian, gunakan kebijakan akses bersyarat (conditional access) dan autentikasi multifaktor (MFA).

Lindungi Data Sensitif dengan Inspeksi Real-Time

Sebagian besar risiko GenAI terjadi ketika data sensitive seperti dokumen internal, informasi pelanggan, atau strategi bisnis, masuk ke platform AI tanpa perlindungan.

Tips: Terapkan sistem Data Loss Prevention (DLP) dengan kebijakan deteksi otomatis. Blokir transfer data ke aplikasi yang tidak terdaftar atau tidak disetujui perusahaan.

Bangun Budaya Etika dan Literasi AI di Internal Perusahaan

Risiko terbesar bukan hanya dari teknologi, tetapi dari perilaku manusia. Ketidaktahuan dapat menjadi celah fatal.

Tips: Edukasi karyawan tentang batasan penggunaan AI. Buat pedoman etika penggunaan AI yang jelas, dan libatkan tim hukum serta kepatuhan.

Gunakan Pendekatan Zero Trust

Model keamanan lama yang bergantung pada perimeter tidak lagi cukup. Saat ini, AI membutuhkan pendekatan Zero Trust, di mana tidak ada entitas yang otomatis dipercaya.

Tips: Validasi setiap permintaan akses, baik internal maupun eksternal. Segmentasikan jaringan dan terapkan proteksi berlapis (defense in depth).

Saatnya Menyeimbangkan Inovasi dan Keamanan

Country Manager Palo Alto Networks Indonesia Adi Rusli menyampaikan bahwa tanpa kontrol yang memadai, GenAI bisa menjadi vektor serangan. Tapi dengan tata kelola yang kuat, AI justru dapat menjadi akselerator daya saing.

Pemerintah Indonesia sendiri tengah menyiapkan Peta Jalan AI Nasional untuk memastikan tata kelola yang aman dan inklusif. Di sisi swasta, kini saatnya pemimpin bisnis mengambil langkah proaktif. Inovasi tanpa pengamanan adalah risiko. Tapi, inovasi yang dikelola dengan baik adalah keunggulan.