4 Tips Cegah Rem Blong untuk Operator Bus

0
4 Tips Cegah Rem Blong untuk Operator Bus
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

 

4 Tips Cegah Rem Blong untuk Operator BusDalam artikel ini Anda akan menemukan 4 tips cegah rem blong untuk operator bus.

Marketing.co.id – Berita Otomotif | Saat musim liburan sekolah, jutaan keluarga di Indonesia memilih bepergian ke luar kota menggunakan bus sebagai moda transportasi favorit. Data Kementerian Perhubungan mencatat bus menempati posisi kedua moda transportasi terpopuler dengan 6,54 juta penumpang selama liburan akhir 2024. Namun, di balik tingginya animo masyarakat, risiko keselamatan pun meningkat terutama risiko rem blong pada bus.

Rem blong masih menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan fatal di jalan raya, seperti yang terjadi baru-baru ini di Sidoarjo pada akhir Juni 2025. National Sales Manager Truck & Bus Radial PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni menekankan pentingnya kesiapan teknis untuk mencegah kegagalan sistem pengereman yang umumnya disebabkan oleh muatan berlebih, komponen rem aus, dan teknik berkendara yang salah.

Berikut ini empat tips penting untuk mencegah rem blong untuk operator bus:

Patuhi Kapasitas Muatan Sesuai Regulasi

Rem blong sering kali terjadi karena bus dipaksa mengangkut muatan melebihi batas yang diizinkan. Berdasarkan Peraturan Nomor 55 Tahun 2012, batas Jumlah Berat yang Diperbolehkan (JBB) untuk bus besar berkisar antara 8.000–16.000 kg. Operator perlu memperhatikan kapasitas kursi, jumlah penumpang, dan distribusi barang secara merata. Penumpukan muatan di satu sisi dapat memengaruhi keseimbangan dan mengganggu efektivitas sistem pengereman.

Lakukan Pemeriksaan Rutin dan Uji Kelayakan Kendaraan

Uji kir wajib dilakukan setiap 6 bulan untuk memastikan kelayakan operasional. Selain itu, komponen sistem rem seperti kampas, cakram, minyak, dan pendingin rem perlu dicek setiap menempuh 10.000 km. Tak kalah penting, pastikan tekanan angin ban optimal karena tekanan yang tidak sesuai dapat mengurangi traksi dan memperbesar risiko tergelincir saat pengereman mendadak.

Gunakan Teknik Deselerasi yang Tepat

Mengandalkan pedal rem saat menuruni jalan curam bisa menyebabkan overheat pada rem. Sebaiknya pengemudi menggunakan gigi rendah (engine brake) dan memanfaatkan fitur exhaust brake untuk memperlambat laju kendaraan secara bertahap. Sistem exhaust brake bekerja dengan memanfaatkan tekanan balik gas buang untuk mengurangi putaran mesin secara efisien.

Ganti Ban Secara Berkala dan Gunakan Ban Berkualitas

Ban yang aus memperburuk kemampuan rem untuk mencengkeram permukaan jalan. Gunakan patokan tread wear indicator (TWI) untuk mengecek sisa ketebalan kembang ban. Saat sudah mencapai batas 2–3 mm, ban harus diganti. Dari sisi bisnis, ban menyumbang hingga 25% dari biaya operasional, sehingga memilih ban berkualitas tinggi bisa menekan cost per kilometer sambil meningkatkan keamanan perjalanan.

Investasi pada keselamatan adalah investasi pada kepercayaan pelanggan. Dengan trafik liburan yang padat, penyedia layanan transportasi perlu menaruh perhatian besar pada aspek keselamatan. Melalui jaringan Hankook Master, operator bus dapat menikmati layanan perawatan ban berkala, konsultasi teknis, dan penggantian suku cadang resmi. Ingat, mencegah lebih murah daripada menangani kecelakaan. Pastikan armada Anda selalu dalam kondisi prima!