Anda Tipe Investor Konservatif, Moderat, atau Agresif?

0
trading saham
Jual beli saham di bursa menjadi salah satu bentuk investasi yang populer
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

profil risiko investasi, investor konservatif, investor moderat, investor agresif, profil risiko investasi, investor konservatif, investor moderat, investor agresif, instrumen investasi aman, New BIONS BNI Sekuritas, reksa dana pasar uang, obligasi pemerintah, deposito berjangka, reksa dana campuran, obligasi korporasi, saham blue chip, saham, reksa dana saham, ETF, Exchange Traded Fund, New BIONSYuk, kenali 3 profil risiko investasi, dan intrumen investasi yang cocok untuk mereka

Marketing.co.id – Berita Financial Services | Setiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi risiko investasi. Ada yang berhati-hati, ada yang siap mengambil risiko demi potensi keuntungan besar, dan ada yang berada di tengah-tengah.

BNI Sekuritas dalam artikel ini mengajak para investor untuk mengenali tiga profil risiko investasi utama, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.

1. Investor Konservatif: Prioritaskan Kestabilan

Investor konservatif cenderung memilih investasi yang stabil dan minim risiko. Mereka kurang nyaman melihat nilai portofolio berfluktuasi tajam, dan lebih memilih fokus pada hasil pasti meski pertumbuhannya lambat.

Direktur Retail Markets & Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi menjelaskan, “Investor konservatif lebih cocok berinvestasi pada instrumen berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang, obligasi pemerintah, atau deposito berjangka. Profil ini ideal untuk tujuan jangka pendek hingga menengah dengan keamanan modal sebagai prioritas.”

2. Investor Moderat: Seimbang antara Keamanan dan Pertumbuhan

Investor moderat berada di antara konservatif dan agresif. Mereka bersedia mengambil risiko, tetapi tetap mengutamakan keseimbangan. Investor tipe ini biasanya memiliki tujuan jangka menengah hingga panjang, tetap tenang menghadapi fluktuasi pasar, dan siap menanggung risiko selama peluang keuntungannya terukur.

Menurut Teddy, investor moderat dapat mempertimbangkan instrumen seperti reksa dana campuran, obligasi korporasi, atau saham blue chip yang memiliki fundamental kuat.

3. Investor Agresif: Mengejar Pertumbuhan Maksimal

Investor agresif berani mengambil risiko tinggi demi potensi imbal hasil yang besar. Mereka tidak mudah panik menghadapi volatilitas pasar dan biasanya memiliki dana darurat yang kuat sebagai penyangga. Instrumen yang cocok meliputi saham, reksa dana saham, dan ETF (Exchange Traded Fund).

Namun, risiko tinggi berarti potensi kerugian juga tinggi. Disiplin, strategi matang, dan pemahaman instrumen yang dipilih menjadi kunci kesuksesan investor agresif.

Profil Risiko Investasi Tidak Ada yang Lebih Baik

Teddy menegaskan, tidak ada profil risiko yang lebih baik. Semua tergantung pada karakter, tujuan, dan toleransi risiko individu. Yang terpenting adalah investasi dengan informasi yang cukup, memahami instrumen yang dipilih, dan membuat keputusan investasi secara bijak.

Nah, untuk mempermudah investor dalam memahami pasar, BNI Sekuritas menyediakan platform digital New BIONS yang secara konsisten memberikan edukasi dan insight pasar. “Investasi bukan hanya soal siapa yang paling cepat untung, tetapi siapa yang paling konsisten, bijak, dan terinformasi,” tutup Teddy.