Marketing.co.id – Berita Marketing | Hari Perempuan Internasional adalah momen untuk merayakan pencapaian dan kontribusi perempuan di berbagai industri. Lunch Actually mengaku sangat bangga karena memiliki beberapa pemimpin wanita yang bisa membuktikan bahwa stigma buruk seputar kepemimpinan wanita di suatu perusahaan adalah kesalahan besar.
Dengan representasi yang kuat dari beberapa wanita yang bekerja sebagai manajer, perusahaan tersebut membuktikan bahwa wanita tidak hanya mampu menjadi pemimpin, tetapi juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam sebuah organisasi.
Salah satu figur paling menonjol dalam kepemimpinan Lunch Actually adalah Violet Lim, yang mana adalah CEO dan Co-Founder. Sebagai matchmaker Asia pertama yang mendapatkan sertifikasi dari Matchmaking Institute di New York, Violet telah menjadi pelopor dalam industri perjodohan, memperjuangkan cinta dan hubungan yang bermakna di seluruh Asia. Di bawah kepemimpinannya, Lunch Actually telah berkembang di berbagai negara, melayani ribuan lajang, dan mengubah lanskap perjodohan.
“Memberdayakan wanita dalam kepemimpinan bukan hanya tentang memberi mereka sebuah kursi, tetapi juga memastikan suara mereka didengar, dihargai, dan diberi ruang untuk berkembang. Kami percaya bahwa wanita bisa memiliki karir yang berkembang namun tetap bisa memiliki kehidupan pribadi yang seimbang,” ujar CEO dan Co-Founder Lunch Actually Violet Lim.
Lunch Actually tidak hanya memberdayakan wanita dalam perjalanan kencan mereka tetapi juga dalam karier mereka. Sayangnya, masih banyak mitos lama tentang wanita karir yang masih sangat melekat. Mari kita buktikan kesalahan beberapa stigma, di antaranya:
Wanita Kurang Berkomitmen pada Karir
Ada kesalahpahaman bahwa wanita lebih memprioritaskan keluarga dibandingkan pekerjaan, sehingga mereka dianggap kurang berdedikasi. Namun, seperti halnya wanita yang sukses menavigasi hubungan dan kencan, mereka juga bisa mengejar karir dengan semangat dan komitmen. Lunch Actually telah menyaksikan secara langsung bagaimana wanita unggul dalam bidang profesional maupun personal. Deputy Country Head Lunch Actually Andrea Tan adalah buktinya—11 tahun dedikasinya di perusahaan menunjukkan bahwa wanita bisa sukses dalam karier sambil menjalani kehidupan pribadinya.
“Bekerja di Lunch Actually selama lebih dari 11 tahun telah memberi saya ruang untuk berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri saya sendiri. Budaya perusahaan yang mendukung dan terus mendorong untuk kami belajar, telah memberdayakan saya untuk menghadapi tantangan dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan saya dengan cara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya,” – Andrea Tan, Deputy Country Head Lunch Actually .
Wanita Terlalu Emosional untuk Peran Kepemimpinan
Anggapan bahwa wanita terlalu emosional dalam pengambilan keputusan mengabaikan fakta penting: kecerdasan emosional adalah kualitas kepemimpinan yang kuat. Seperti dalam kencan, di mana pemahaman terhadap emosi sangat penting, kepemimpinan yang hebat juga membutuhkan empati, adaptasi, dan keterampilan interpersonal yang kuat—semua area di mana wanita unggul.
Di Lunch Actually, para pemimpin dilatih untuk mendengarkan baik terhadap tim maupun klien. Sebagai bagian dari nilai perusahaan—Passionate About People dan Integrity with Kindness— Lunch Actually mengambil keputusan dengan hati dan strategi, memastikan menciptakan hubungan yang bermakna dan hasil yang positif.
“Emosi bukan kelemahan—melainkan sebuah kekuatan. Pemimpin terbaik, seperti pasangan terbaik, tahu bagaimana mendengarkan, berempati, dan mengambil keputusan dengan hati serta strategi. Wanita membawa perspektif unik yang membantu membangun tim yang lebih kuat dan hubungan yang bertahan lama,” kata Head Coach Lunch Actually Angela Weaver.
Wanita yang Mengambil Cuti Melahirkan Kehilangan Keterampilan Mereka
Beberapa orang beranggapan bahwa mengambil cuti melahirkan membuat wanita tertinggal dalam karir. Namun, seperti dalam kencan, di mana mengambil jeda dapat memberikan kejernihan dan pertumbuhan, banyak wanita kembali bekerja dengan kemampuan manajemen waktu, multitasking, dan kepemimpinan yang lebih kuat. Lunch Actually mendukung keseimbangan kehidupan kerja dan percaya bahwa wanita tidak seharusnya dipaksa memilih antara karier dan keluarga.
“Cuti melahirkan tidak membuat saya merasa tertinggal sama sekali. Ketika saya kembali, saya merasa disambut dan didukung oleh tim saya. Saya dapat bertransisi kembali ke peran saya dengan lancar, mengelola tanggung jawab saya secara efektif sambil menyeimbangkan perjalanan baru saya sebagai seorang ibu,” kata Country Head Lunch Actually di Hong Kong Yvonne Yu.
Berikut beberapa inisiatif Lunch Actually untuk mendukung dan memberdayakan wanita di tempat kerja yang patut dicontoh perusahaan lain:
- Pelatihan & Pengembangan Skill – Lunch Actually menyediakan pelatihan kepemimpinan, program mentorship, dan pengembangan keterampilan agar semua karyawan dapat mengubah tantangan menjadi sebuah peluang.
- Fleksibilitas untuk Work Life Balance – Lunch Actually memahami bahwa wanita sering kali mengelola berbagai peran dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, Lunch Actually menawarkan Flexitime agar mereka dapat menyesuaikan jadwal tanpa mengorbankan karir mereka. Di mana mereka bisa mengganti jam kerja di waktu lain jika ada keperluan rumah yang harus diprioritaskan.
- Kebijakan Ramah Keluarga – Menjadi seorang ibu seharusnya tidak menjadi hambatan karir. Lunch Actually menyediakan cuti melahirkan dan cuti orang tua, cuti pengasuhan anak, serta hari perawatan diri untuk mendukung kesejahteraan karyawan.
- Budaya Inklusif & Mendukung – Dengan kebijakan yang mendukung ibu dan ayah yang bekerja, Lunch Actually menciptakan budaya yang inklusif, penuh rasa hormat, dan memberdayakan wanita dan semua karyawan.
Merayakan Hari Perempuan Internasional 2025, Lunch Actually menegaskan kembali komitmennya untuk meruntuhkan hambatan dan menentang stereotip gender di tempat kerja. Lunch Actually tidak hanya percaya pada pemimpin Wanita namun juga berinvestasi dalam kemampuan mereka, mendukung mereka, dan merayakan mereka.