www.marketing.co.id – Siapa yang tidak mau menikmati hasil terbaik dalam berinvestasi. Begitu banyak cara yang dilakukan untuk menjadi investor, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Anda tinggal memilih apa yang sesuai dengan kreteria yang Anda sukai.
Jika Anda seorang yang sabar dan mau menunggu hasilnya sebaiknya Anda memilih investasi jangka panjang. Ada banyak bentuk investasi jangka panjang, diantaranya  di saham, maupun resakdana.
Meski tidak ada aturan khusus untuk menjadi investor jangka panjang, tapi setidaknya ada pakem yang bisa Anda ikuti. Seperti dikutip dari Investopedia. Berikut beberapa tips dengan konsep fundamental yang harus diketahi oleh investor jangka panjang yang mau bergelut di saham.
1. Acuhkan hal-hal kecil
Sebagai investor jangka panjang, sebaiknya Anda jangan panik jika terjadi gejolak dalam investasi, karena itu hanya terjadi dalam jangka pendek. Pantau terus investasi Anda sambil melihat target jauh ke depan.
Investor jangka pendek mungkin akan mengambil kesempatan dalam gejolak seperti tersebut, namun itu bukanlah Anda, karena Anda adalah investor jangka panjang. Lebih baik Anda mencari celah untuk menambah portofolio saat pasar sedang murah.
2. Menjual saham jelek dan tahan saham bagus cukup lama
Sejak jaman dahulu kala, investor sukses adalah yang bisa melepas saham berfundamental jelek dan tetap menyimpan saham-saham bagus dalam jangka waktu lama. Jika investor tidak bisa membedakan antara saham jelek dan bagus, maka skenario terburuk adalah menunggu sampai sahamnya menyentuh level terendah.
Memang teori pemisahan saham bagus dan jelek sangat baik, tapi sulit diterapkan di dunia nyata.
3. Jangan tergoda saham murah dan murahan
Jangan sampai Anda tergoda oleh saham murah yang katanya berisiko lebih rendah. Namun, yang namanya investasi, tidak peduli berapa harga saham awalnya, jika jatuh ke posisi terendah itu berarti risikonya tetap sama, Anda kehilangan 100% investasi.
4. Pilih strategi dan jalankan
Beda orang, beda strategi, begitu pula halnya dalam berinvestasi. Banyak cara memilih saham dan menetapkan target. Kebanyak strategi biasanya malah tidak bagus, sebaiknya Anda pilih strategi yang tepat dan jalankan dengan baik.
Investor yang kebingungan memilih saham, biasanya menderita kerugian lebih banyak, di berbagai saham. Anda boleh mengubah strategi jika waktunya tepat, tapi jangan terlalu sering juga.
5. Jangan mudah percaya pada isu atau rumor
Ketika Anda mendapat isu atau rumor di pasar dari datang dari kakak, sepupu, tetangga atau bahkan broke, jangan langsung percaya. Ketika Anda berinvestasi, sangatlah penting sebaiknya Anda tahu alasan dan latar belakang berinvestasi tersebut.
Lakukan riset dan analisis sendiri terhadap sebuah perusahaan sebelum menempatkan uang Anda. Mengandalkan informasi yang tidak jelas dari orang lain sama saja dengan berjudi.
Mungkin saja dengan sedikit keberuntungan, investasi Anda bisa sukses, tapi tetap saja risikonya cukup tinggi. Tentunya hal ini tidak baik untuk investasi dalam jangka panjang.
6. Selalu berpikiran terbuka
Banyak perusahaan besar yang namanya dikenal luas, tetapi banyak investasi bagus justru bukan di perusahaan terkenal seperti itu. Ratusan perusahaan kecil punya potensi berubah menjadi perusahan blue chip di masa mendatang.
Secara historis, perusahaan-perusahaan kecil biasanya memberikan imbal hasil yang lebih baik daripada saham-saham berkapitalisasi besar. Tapi, bukan berarti Anda harus menempatkan seluruh portofolio di perusahaan-perusahaan kecil saja.
7. Fokus jauh kedepan
Langkah paling sulit dalam berinvestasi untuk jangka panjang dalam membuat keputusan berdasarkan sesutau yang belum juga terjadi, karena baru terjadi di masa depan. Anda juga harus tahu, meskipun kita melakukan analisa dengan data masa lampau tapi setidaknya bisa memberi petunjuk akan hal yang akan datang.
8. Jangan terlalu pikirkan rasio P/E
Kebanyakan investor biasanya terlalu memikirkan price-earnings ratio alias rasio P/E. Karena ini merupakan salah satu ukuran untuk mengetahui mahal atau murahnya harga saham.
Akan tetapi, belum tentu P/E yang rendah membuat sahamnya menjadi murah, begitu juga dengan P/E tinggi tidak berarti sahamnya terlalu mahal. Gabungkan rasio P/E itu dengan analisis lain maka hasilnya akan kelihatan.
9. Gunakan perspektif jangka panjang
Keuntungan jangka pendek biasannya menggoda mereka yang baru berinvestasi di pasar saham. Tetapi, jika Anda menggunakan perspektif jangka panjang dan mengacuhkan keuntungan cepat tersebut adalah mutlak hukumnya bagi investor.
Seperti kita ketahui dengan baik, ada perbedaaan yang nyata antara mengambil untung dari berinvestasi dan berdagang di pasa saham. Berdagang (trading) punya risiko yang berbeda dibandingkan menahan saham secara jangka panjang. Berdagang juga memerlukan keahlian khusus
10. Perhatikan pajak, tapi jangan terlalu khawatir
Menempatkan pajak di atas segalanya bukanlah strategi yang baik, karena biasanya membuat investor memilih langkah yang keliru. Memang, pajak adalah hal yang penting, tapi itu masih bisa dipikirkan belakangan.
Konsentrasi utama Anda dalam berinvestasi adalah menumbuhkan dan mengamankan uang Anda. Sebaiknya pikirkan bagaimana membayar pajak sekecil-kecilnya dari imbal hasil yang sebesar-besarnya.
Investasi jangka panjang pada dasarnya tidak terlalu sulit dalam memberikan keuntungan. Jika Anda jeli melihat situasi dan kondisi, banyak investasi jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan berlipat. Di dalam investasi, sifat bijaksana dan tidak serakah sangat dibutuhkan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. (HN)
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Pasar Modal. Pasar modal merupakan suatu hal yang dapat dipelajari setiap kalangan yang memiliki modal dan ingin menanamkan modalnya dengan benar. Saya memiliki beberapa tulisan sejenis mengenai pasar modal yang dapat dilihat di Pasar Modal