Semakin bertambahnya waktu, teknologipun terus melaju dengan pesat. Jika orang pada jaman dahulu menganggap berkomunikasi dengan orang lain yang berjarak sangat jauh itu mustahil dilakukan, kini dengan ponsel semuanya jadi mudah.
Berbagai produsen sudah membuat teknologi yang dapat dipakai (wearable technology). Tapi pertanyaannya adalah, apakah wearable technology itu penting? Karena jika dilihat dari contohnya, yakni pada ‘Google Glass’, banyak fungsi yang dihilangkan.
Kacamata besutan produsen mulitasional asal Amerika Serikat itu memang sangat digandrungi. Dan nilai plus-nya adalah, Anda tidak perlu lagi repot mengambil gadget di tas, atau merogohnya ke saku kantung celana. Memotret sebuah momen, atau berhubungan dengan dunia maya dapat dilakukan dengan mengklik tombol di frame pada sisi Google Glass.
Selain itu, dari sisi fashion Google Glass juga tampak unik dan trendy. Anda akan terlihat seperti Arnold yang berperan di film ‘Terminator’.
Namun teknologi wearable juga tidak hanya Google Glass, jika Anda perhatikan, akhir tahun lalu sebuah alat bernama FuelBand juga telah dirilis. Alat berbentuk gelang ini tak hanya bisa disinkronisasikan ke ponsel, tapi juga dapat membantu si pengguna dalam memahami pola tidur.
Jika dikaitkan dengan gaya hidup, bentuk FuelBand tidak terlalu keren. Hanya bulat biasa, tak berbeda jauh dengan gelang kebanyakan, cuma ditambahkan dengan layar LED.
Gelang ini juga dibuat untuk mereka yang mementingkan kesehatan, berbeda dengan Google Glass yang lebih merangkul peduduk dunia maya.
Jika ditarik sebuah garis lurus, mungkin teknologi ‘Wearable’ akan terus berkembang dan tumbuh pesat. Namun selain fungsi, mereka yang menawarkan bentuk menarik tampaknya akan lebih diminati.